Benyamin Davnie Nyatakan Perang Terbuka terhadap Jaringan Narkoba di Tangsel
Jangkauan Tanggerang – Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie, dengan tegas menyatakan perang terbuka terhadap jaringan penyelundup narkoba yang semakin masif dan menyasar generasi muda. Hal itu disampaikan dalam peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2025 yang digelar di Sekretariat DPRD Tangsel, Sabtu (21/6/2025), bersama Garda Mencegah dan Mengobati (GMDM).
“Jika satu gram narkoba bisa merusak lima anak bangsa, bayangkan kalau dua ton lolos. Bangsa ini bisa hancur. Ini bukan tanggung jawab satu pihak, tapi gerakan bersama,” ujar Benyamin lantang.
Baca Juga : Kota Tangerang Jadi Tuan Rumah Kejuaraan Panjat Tebing 2025
Ia menyoroti posisi strategis Kota Tangsel yang memiliki banyak akses tol dan konektivitas langsung dengan kota besar seperti Jakarta, Depok, dan Bogor. Kondisi ini membuat Tangsel rawan dijadikan jalur distribusi narkotika oleh sindikat.
Dalam kesempatan tersebut, Benyamin mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk pelajar, tokoh agama, dan forum koordinasi pimpinan daerah (forkopimda), untuk bersatu melawan ancaman narkoba.
“Kita tidak bisa melawan sendiri-sendiri. Harus kolektif, agar para penyelundup menjauh dari wilayah ini,” tegasnya.
Statistik Meningkat: Temuan Narkoba di Tangsel Kian Mengkhawatirkan
Data dari Polres Tangsel menunjukkan, sejak Januari hingga Februari 2025, aparat berhasil mengungkap 10 kasus besar narkoba dengan nilai barang bukti mencapai Rp183 miliar. Termasuk di antaranya 612 kilogram tembakau sintetis dan ribuan butir obat terlarang.
Tidak hanya itu, sepanjang Agustus hingga September 2024, ditemukan 642 kilogram ganja, 7,8 kilogram sabu, dan lebih dari satu kilogram ekstasi. Bahkan, seorang pemuda berusia 29 tahun ditangkap karena meracik tembakau sintetis di sebuah apartemen mewah.
“Pemuda ini rela tukar masa depannya demi uang Rp2 juta–Rp5 juta. Ini yang harus kita lawan bersama. Bukan hanya penindakan, tapi juga penyadaran,” tutur Benyamin.
Meski demikian, ada kabar baik. Selama semester pertama 2024, angka pasien rehabilitasi dari kelompok remaja usia 12–18 tahun mengalami penurunan signifikan. Hal ini sebagai hasil dari sinergi berbagai pihak dalam mencegah penyalahgunaan narkoba.
Namun, Benyamin mengingatkan agar tren positif ini tidak membuat semua pihak lengah. Ia menyebut, Pemkot Tangsel tengah menyiapkan Peraturan Wali Kota sebagai turunan kebijakan nasional, yang fokus pada edukasi, rehabilitasi berbasis masyarakat, dan kolaborasi aktif dengan GMDM, BNN, Polres Tangsel, hingga tokoh agama dan pemuda.
“Kita rayakan Hari Anti Narkotika bukan hanya dengan seremonial, tapi sebagai momentum kritik dan penguatan. Kota Tangsel harus jadi kota sehat, kuat, dan melindungi generasi masa depan,” tutupnya.